Tubuh manusia adalah hasil dari jutaan tahun evolusi. Namun dalam waktu yang relatif singkat—terutama sejak Revolusi Pertanian dan Revolusi Industri—kita menciptakan dunia yang sangat berbeda dari lingkungan tempat tubuh ini berevolusi. Dalam The Story of the Human Body, Daniel E. Lieberman, ahli biologi evolusioner dari Harvard, menjelaskan bagaimana perubahan besar dalam pola hidup manusia menyebabkan ketidaksesuaian antara tubuh kita dan lingkungan modern, yang akhirnya memicu berbagai masalah kesehatan.
Buku ini adalah perpaduan antara biologi, antropologi, dan kedokteran modern, yang membekali pembaca dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana tubuh kita terbentuk, beradaptasi, dan kini “berkonflik” dengan gaya hidup kontemporer.
Evolusi Tubuh: Dari Primata ke Homo Sapiens
Perjalanan tubuh manusia dimulai jutaan tahun lalu dari nenek moyang kita yang hidup di pepohonan. Lieberman memaparkan transformasi besar yang membentuk tubuh manusia modern:
- Bipedalisme (berjalan dengan dua kaki): Salah satu adaptasi utama yang membedakan manusia dari primata lainnya. Ini memberi keuntungan dalam efisiensi gerak dan kemampuan melihat lebih jauh, tapi juga menimbulkan tantangan biomekanik seperti nyeri punggung dan lutut.
- Perubahan struktur wajah dan rahang: Karena konsumsi makanan yang lebih lunak dan dimasak, kita kehilangan gigi besar dan rahang kuat seperti nenek moyang kita.
- Otak membesar secara signifikan: Otak Homo sapiens menjadi tiga kali lipat lebih besar dibandingkan primata awal, yang memungkinkan perkembangan bahasa, alat, dan budaya.
Tubuh kita menjadi semakin “kompleks secara kognitif” namun juga lebih rentan terhadap gangguan struktural akibat perubahan gaya hidup.
Revolusi Pertanian: Awal Ketidaksesuaian Evolusioner
Sekitar 10.000 tahun lalu, manusia mulai bertani dan menetap, meninggalkan gaya hidup berburu dan meramu. Revolusi ini mengubah banyak aspek hidup manusia secara drastis:
- Diet lebih monoton: Dari makanan beragam tinggi serat dan protein, kita beralih ke karbohidrat sederhana dari gandum dan padi.
- Peningkatan populasi dan kepadatan: Muncul penyakit menular yang lebih cepat menyebar.
- Struktur sosial berubah: Muncul hirarki, kepemilikan, dan pembagian kerja yang lebih ketat.
Secara evolusioner, tubuh kita tidak diberi waktu cukup untuk beradaptasi dengan perubahan ini, yang menyebabkan “mismatch diseases” atau penyakit akibat ketidaksesuaian antara gen dan lingkungan baru.
Evolusi Gaya Hidup Modern dan Penyakit Mismatch
Masalah semakin memburuk sejak Revolusi Industri dan era digital. Lieberman menyoroti bagaimana lingkungan modern memperparah ketidaksesuaian antara tubuh kita dan kebiasaan hidup sekarang:
- Kurang gerak: Tubuh manusia dirancang untuk bergerak setiap hari, namun gaya hidup modern membuat kita duduk lebih dari 10 jam per hari.
- Diet tinggi kalori, rendah nutrisi: Tubuh kita berevolusi untuk menyimpan energi, tetapi kini kita terus-menerus kelebihan makanan yang tinggi gula dan lemak.
- Kurangnya paparan alam dan cahaya alami: Menyebabkan masalah ritme sirkadian dan kesehatan mental.
- Peningkatan penyakit kronis: Diabetes tipe 2, obesitas, kanker usus besar, tekanan darah tinggi, hingga osteoporosis adalah contoh penyakit mismatch.
Lieberman menyatakan bahwa banyak penyakit modern bukan disebabkan oleh gen “buruk,” tetapi oleh lingkungan “baru” yang tidak sesuai dengan gen lama.
Evolusi, Seleksi Alam, dan Tantangan Etika
Lieberman menjelaskan bahwa seleksi alam tidak bekerja untuk membuat kita sehat atau bahagia, tapi hanya cukup baik untuk bertahan hidup dan bereproduksi.
Konsekuensinya:
- Kita membawa banyak “kelemahan desain” dalam tubuh, seperti saluran kelahiran yang sempit, nyeri punggung, atau radang usus buntu.
- Evolusi tidak menghapus kelemahan jika kelemahan tersebut tidak menghambat reproduksi.
- Teknologi medis kini memungkinkan kita bertahan dari masalah evolusioner—tetapi tidak menyelesaikan akar masalah mismatch.
Ini menimbulkan pertanyaan etis:
- Haruskah kita mengedit genetik tubuh agar sesuai dengan lingkungan modern?
- Atau haruskah kita mengubah lingkungan dan gaya hidup agar lebih cocok dengan desain tubuh kita?
Solusi Evolusioner untuk Masalah Modern
Alih-alih hanya bergantung pada obat atau intervensi medis, Lieberman menyarankan kita untuk menerapkan prinsip evolusi dalam gaya hidup, antara lain:
- Kembali bergerak seperti nenek moyang kita: Jalan kaki, lari alami (barefoot running), aktivitas fungsional.
- Pola makan seperti hunter-gatherer: Bukan berarti harus diet ekstrem, tapi konsumsi makanan alami, tinggi serat, rendah olahan.
- Paparan sinar matahari, tidur alami, dan ritme harian stabil.
- Mendorong anak-anak untuk bergerak dan bermain bebas untuk mencegah masalah postur, obesitas, dan kesehatan mental sejak dini.
Lieberman tidak mengajak kita kembali ke gua, tetapi menyarankan agar teknologi dan gaya hidup disesuaikan agar tubuh kita tetap sehat dalam konteks modern.
Kesimpulan
Pada akhirnya, The Story of the Human Body mengajarkan bahwa tubuh manusia adalah mesin evolusi yang luar biasa, tetapi kini terjebak dalam lingkungan yang ia sendiri belum sempat adaptasi sepenuhnya. Ketika kita memahami asal-usul tubuh dan bagaimana ia dibentuk oleh tekanan seleksi selama jutaan tahun, kita akan lebih sadar akan tantangan kesehatan zaman modern yang sebenarnya bukan “penyakit”, tapi reaksi tubuh terhadap ketidaksesuaian lingkungan. Seperti pepatah bijak: "Mereka yang tidak memahami masa lalu, akan terus berulang di masa depan"— buku ini adalah seruan untuk merekonsiliasi masa lalu biologis kita dengan masa kini yang serba cepat, demi hidup yang lebih sehat dan sadar.
Suka dengan rangkuman ini? Kamu pasti akan suka dengan bukunya juga! Klik disini untuk beli buku selengkapnya.
Tentang Penulis
Daniel E. Lieberman adalah profesor biologi manusia evolusioner di Harvard University, terkenal karena penelitiannya tentang anatomi dan evolusi manusia. Ia juga salah satu ilmuwan yang mempopulerkan konsep “mismatch diseases” dan peran penting aktivitas fisik dalam kesehatan modern. The Story of the Human Body merupakan salah satu kontribusi besarnya dalam menjembatani ilmu evolusi dengan kesehatan publik.

